Pengujian homogenitas varians adalah suatu teknik analisis untuk menguji apakah data berasal dari populasi yang homogeny atau tidak. Untuk menguji homogenitas varians terhadap dua kelompok sampel dapat dilakukan dengan uji F, sedangkan untuk menguji homogenitas varians terhadap tiga kelompok sampel atau lebih dapat dilakukan dengan uji Barlett.
Langkah pengujian homogenitas varians dua kelompok sampel (uji F)
Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel berarti kelompok sampel memiliki varians tidak homogen
Jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel berarti kelompok sampel memiliki varians yang homogen
Langkah pengujian hogenitas varians tiga kelompok sampel atau lebih (uji Barlett)
s²={ Σ ( ni-1 ) si² / (Σ ( ni-1 ) }
B = (logs²). Σ (ni-1)
χ²hitung = (ln10) {B – Σ (ni-1) logs²}
Jika χ²hitung lebih besar dari χ²tabel berarti kelompok sampel memiliki varians tidak homogen
Jika χ²hitung lebih kecil dari χ²tabel berarti kelompok sampel memiliki varians yang homogen
Contoh aplikasi Uji Barlett
Dengan varians masing-masing kelompok sampel sebagai berikut:
s₁²= 29,3 s2²= 21,5 s3²= 35,7 s4²= 20,7
masukkan angka ke dalam table
Log s² = log 26,6 = 1,4249
B = (logs²). Σ (ni-1)
B = (1,4249). (14)
B = 19,9486
χ²hitung = (ln10) {B – Σ (ni-1) logs²}
χ²hitung = (2,3026) {19,9486 – 19,8033}
χ²hitung = 0,3346
Pengujian normalitas adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menguji apakah data berasal dari populasi yang berasal dari populasi yang berditribusi normal atau tidak.
Pengujian normalitas menjadi penting karena kebanyakan analisis statistic yang bersifat inferential mensyaratkan bahwa data yang akan diolah seyogyanya berdistribusi normal.
Pengujian normalitas untuk data tunggal dapat dilakukan dengan uji lilliefors, sedangkan untuk data bergolong dapat dilakukan dengan chi kuadrat.
Uji Lilliefors
pengujian normalitas distribusi dengan uji Lilliefors pada umumnya digunakan untuk data tunggal. Adapun langkah-langkah uji normalitas lilliefors adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah melakukan uji normalitas melalui uji Liliefors
Catatan jika
zi (+) maka F(zi) = 0,5 + angka table (table normal standar (baku) dari 0 – z)
zi ( – ) maka F(zi) = 0,5 – angka table (table normal standar (baku) dari 0 – z)
Jika Lo lebih besar dari Ltabel berarti populasi berdistribusi tidak normal
Jika Lo lebih kecil dari Ltabel berarti populasi berdistribusi normal
contoh soal:
diperoleh data sebagai berikut:
17, 16, 17, 19, 15, 15
setelah dianalaisis diperoleh rata-rata = 16,5 dan standar deviasi =1,52
kemudian dibuat tabel bantu uji normalitas Liliefors
Berdasarkan hasil analisis contoh data di atas maka dapat Lo = 0,204 dan (Ltabel (0,05a),(n)) = 0,319
Maka dapat disimpulkan bahwa data pada table diatas memiliki populasi berdistribusi normal karena Lo < Ltabel