UKURAN LETAK
Individu skor atau nilai X disebut dengan raw score. Raw Score tidak dapat memberi informasi yang banyak, untuk itu perlu suatu perhitungan yang akan bermanfaat dalam menginterpretasikan skor yang terkumpul. Suatu contoh Nilai Praktek Lapangan mahasiswa A adalah 70, dalam hal ini si A tidak dapat mengatakan apa-apa tentang nilainya kecuali hanya menyebutkan besarnya nilai. Untuk mengevaluasi skor tersebut perlu banyak informasi seperti rata-rata kelas atau berapa banyak teman-temannya yang memperoleh nilai di bawahnya, sama dengannya, maupun di atasnya.
Frekuensi distribusi dapat dikelompok-kelompokkan menjadi beberapa bagian yang sama besar, pengelompokkan tersebut dapat dilakukan dengan : Quartile, Decile, dan Precentile.
Kuartil adalah nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascending) menjadi 4 bagian yang sama besar.
Untuk Data Tunggal dapat menggunakan Rumus:
Letak Kuartil ke-1 = n/4
Letak Kuartil ke-2 = 2n/4 = n/2 = Letak Median
Letak Kuartil ke-3 = 3n/4
Dimana :
n : banyak data
Kelas Kuartil ke-q : Kelas di mana Kuartil ke-q berada
Kelas Kuartil ke-q didapatkan dengan membandingkan Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif
Untuk Data Bergolong dapat menggunakan Rumus:
di mana :
q : 1,2 dan 3
TBB : Tepi Batas Bawah
s : selisih antara Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif sebelum kelas Kuartil ke-q
TBA : Tepi Batas Atas
s’ : selisih antara Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif sampai kelas Kuartil ke-q
i : interval kelas
f q : Frekuensi kelas Kuartil ke-q
Desil adalah nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascending) menjadi 10 bagian yang sama besar
Untuk Data Tunggal dapat menggunakan Rumus:
Letak Desil ke-1 = n/10
Letak Desil ke-5 = 5n/10 = n/2 = Letak Median
Letak Desil ke-9 = 9n/10
Dimana:
n : banyak data
Kelas Desil ke-d : Kelas di mana Desil ke-d berada
Kelas Desil ke-d didapatkan dengan membandingkan Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif
Untuk Data Bergolong dapat menggunakan Rumus:
di mana :
d : 1-9
TBB : Tepi Batas Bawah
s : selisih antara Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif sebelum kelas Desil ke-d
TBA : Tepi Batas Atas
s’ : selisih antara Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif sampai kelas Desil ke-d
p : panjang interval
f d : Frekuensi kelas Desil ke-d
Persentil adalah nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascending) menjadi 100 bagian yang sama besar
Untuk Data Tunggal dapat menggunakan Rumus:
Letak Persentil ke-1 = n/100
Letak Persentil ke-50 = 50n/100 = n/2 = Letak Median
Letak Persentil ke-99 = 99n/100
Dimana:
n : banyak data
Kelas Persentil ke-p : Kelas di mana Persentil ke-p berada
Kelas Persentil ke-p didapatkan dengan membandingkan Letak Persentil ke-p dengan Frekuensi Kumulatif
Untuk Data Bergolong dapat menggunakan Rumus:
di mana :
p : 1-99
TBB : Tepi Batas Bawah
s : selisih antara Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif sebelum kelas Persentil ke-p
TBA : Tepi Batas Atas
s’ : selisih antara Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif sampai kelas Persentil ke-p
i : interval kelas
f q : Frekuensi kelas Kuartil ke-q
Silahkan tinggalkan pertanyaan pada menu “coment”